Gaung suara untuk mengurangi efek pemanasan global dan penyelamatan lingkungan seperti dideklarasikan akhir Februari lalu di Nusa Dua Bali belumlah usai, namun kita harus sudah menghela nafas lagi mendengar adanya program pemerintah bertitel Food Estate. Apa lagi ya..
Food Estate adalah sebuah konsep pengembangan produksi pangan yang dilakukan secara terintegrasi mencakup pertanian dan peternakan yang berada di suatu kawasan lahan yang sangat luas. Salah satu negara yang sudah menerapkan program ini adalah Brazil, yang menyulap berjuta hektar hutannya menjadi lahan food estate penghasil kedelai berskala besar dan penyuplai pakan ternak, maupun daging sapi dunia.Seperti diberitakan Walhi, alih-alih meniru keberhasilan Brazil, Pemerintah Indonesia menerbitkan Peraturan Pemerintah No. 18/2010 tentang Usaha Budidaya Tanaman, sebagai payung hukum berinvestasi di food estate. Dan muncullah program bernama MIFE (Merauke Integrated Food and Energy Estate). 1,6 juta hektar lahan yang sebagian besar adalah hutan di Merauke akan dibabat menjadi perkebunan kedelai dan peternakan untuk mendukung swasembada daging. Sudah bisa ditebak kan, para investor berkantong tebal telah antri dengan penawaran itu.
Namun yang disayangkan, apakah Pemerintah sudah mengkaji secara detail efek negatif dari program itu? Jangan hanya ingin meniru keberhasilannya saja namun dampaknya tidak difikirkan. Di Brazil sana, 80 persen pembabatan hutan Amazon dibabat untuk menghasilkan kedelai untuk pakan ternak dan lahan peternakan.
Alasan klise yang selalu diangkat adalah peningkatan ekonomi rakyat. Padahal jika sudah terealisasi, belum tentu masyarakat Merauke yang akan merasakan hasilnya langsung. Yang ada urbanisasi masyarakat daerah lain yang berbondong-bondong datang menjadi tenaga kerja perkebunan disana.
Nah, jika jutaan hektar lahan hutan di Merauke jadi dibabat, maka berkurang pula paru-paru dunia, dan sudah dipastikan efek pemanasan global akan meningkat. Belum lagi hilangnya resapan air dan naiknya permukaan air laut, dan bencana-bencana lain yang mungkin akan menyusul. Duh, jangan tambah lagi kehancuran negeriku demi produksi daging. Kurangi konsumsi daging Anda berarti menyelamatkan hutan Indonesia.
Sebelum terlambat, selamatkan hutan di Papua dengan Vegan. Ayo jangan sampai kaya Amazon Brasil.
http://www.thejakartapost.com/news/2010/03/04/merauke-estate-not-answer-ri%E2%80%99s-food-problem-coalition.html
http://www.thejakartaglobe.com/business/zoning-confusion-holding-back-merauke-food-estate-ministers/359033
http://farmlandgrab.org/10538
Rabu, April 28, 2010
Apr
28
Kurangi Daging = Menyelamatkan Hutan Indonesia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar