Jumat, April 30, 2010

Mengapa Kita Harus Beralih ke Vegan Organik? - Ceramah Hira Jamtani

Mengapa Kita Harus Beralih ke Vegan Organik?


- Ceramah oleh Hira Jamtani




Kemarin kita sudah menyimak ceramah dari Ibu Amanda pada konferensi "Vegan Organik untuk Kemakmuran dan Menyelamatkan Bumi dari Perubahan Iklim" diadakan di Jakarta, ibukota dari Indonesia pada tanggal 22 Oktober 2010 dan disiarkan langsung ke seluruh dunia oleh Supreme Master TV. Sekarang kita menyimak ceramah dari Ibu Hira JamtaniUntuk video-video ceramah para ahli dapat didownload gratis di situs Supreme Master TV berikut:
http://www.suprememastertv.com/bbs/tb.php/wow_ina/385

MC: Sejak tahun 1970, kemarau dengan intensitas panas yang lebih besar dan dalam waktu yang lebih lama telah diamati di seluruh daerah yang luas di bumi ini, terutama di daerah tropis dan sub-tropis. Kita tidak boleh memboroskan air. Produksi daging menggunakan jumlah air yang lebih besar, menggunakan hingga 1200 galon air bersih hanya untuk memproduksi satu porsi daging sapi!

Penelitian dari para dosen di Universitas Chicago, Dr. Gidon Eshel dan Dr. Pamela Martin, menemukan bahwa menjadi vegetarian untuk satu tahun dapat mengurangi emisi sebanyak 1,5 ton jika dibandingkan dengan diet standar orang Amerika. Pengurangan ini adalah 50% lebih besar daripada beralih dari SUV ke mobil hybrid. Jadi menjadi vegan lebih efektif daripada mengganti mobil Anda! Sedangkan satu porsi hidangan vegan lengkap hanya membutuhkan 98 galon air. Sekarang kebanyakan persediaan air dan pangan kita dikonsumsi oleh industri daging, bukannya oleh manusia. Namun, masih ada harapan! Yang melegakan adalah solusi itu hanya sederhana - menjadi vegan!

Dan berikutnya, kita akan mendengarkan dari Ibu Hira Jamtani. Ia akan berbagi dengan kita manfaat dari diet vegan organik untuk memperbaiki kesejahteraan seluruh petani dan masyarakat. Ibu Hira Jamtani adalah seorang kolega dari Jaringan Dunia Ketiga yang berpusat di Bali, Indonesia. Ia adalah seorang peneliti tentang masalah lingkungan dan sangat berdedikasi terhadap pekerjaannya. Mari kita bertepuk tangan yang hangat untuk Ibu Hira Jamtani!

Ibu Hira Jamtani: Selamat siang. Om swastiastu.

Selamat siang, bapak-bapak ibu-ibu dan saudara saudari sekalian. Saya hanya ingin ceritakan sebuah kisah yang menyedihkan, salah satu kisah buruk yang kami dengar saat kami pergi ke sawah dan menjumpai para petani, ya?

Seorang petani yang bernama Made Jojo di Bali, di pulau indah dimana saya tinggal, suatu hari ia baru saja menyemprot ladangnya dengan pestisida. Setengah jam kemudian ketika ia makan, atau saat ia ingin makan, ia jatuh pingsan. Tentu saja, semua panik – tiada yang tahu mengapa, tiada orang yang memukulnya, tak ada apa-apa, tapi jatuh pingsan begitu saja. Dan, tentu saja, keluarganya menjadi panik dan mereka berusaha membawanya ke rumah sakit, tetapi ia akhirnya meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit. Karena berada di desa, tentu saja, jarak antara desa tempat ia tinggal dan rumah sakit terdekat sangat jauh. Dokter mendiagnosanya terkena racun, dengan kata lain, keracunan. Tiga juta orang keracunan setiap tahun di dunia ini akibat bahan yang kita gunakan di ladang kita. Dan kebanyakan kita kadang kala tidak tahu siapakah yang memproduksi makanan kita dan bagaimana mereka memproduksinya hingga menjadi makanan yang kita makan, terutama kita yang tinggal di kota besar. Dan ini adalah kisah tentang hal itu yang kemudian akan dikaitkan dengan masalah pemanasan global.

Jadi yang akan kami bahas bersama Anda hari ini adalah tentang racun di dalam makanan kita dan kemiskinan di kalangan petani karena hal ini saling berkaitan. Mohon pertimbangkan ketika Anda memakan makanan Anda, para petanilah yang memproduksi makanan itu sehingga kita perlu berkaitan dengan para petani. Kemudian mengapa dan apa itu pertanian organik? Juga, bagaimana hal itu berkaitan dengan kesehatan, penghasilan dan lingkungan? Jadi saat kita berbicara tentang lingkungan, nantinya kami akan mengaitkannya dengan perubahan iklim. Apa yang terjadi adalah, seperti yang saya katakan, kita sering tidak menyadari bahwa kita memakan makanan yang diproduksi oleh mereka yang keracunan karena pestisida. Jadi, jika seorang petani bisa jatuh, pingsan, dan meninggal, dapat Anda bayangkan makanan macam apakah yang ada di atas meja kita?

Kita sedang membicarakan tentang para petani yang menanam makanan kita dan sekarat karena pemakaian pestisida ini. Dan makanan kita juga diproduksi dengan memakai bahan-bahan kimia yang tidak menyediakan nutrisi, meskipun kadang kala orang-orang berpikir bahwa itu adalah obat bagi tanaman. Itu sama sekali tidak menyediakan nutrisi tapi sebenarnya berbahaya bagi tubuh kita.

Tapi sebenarnya apa yang kita lakukan pada yang disebut pertanian modern ini adalah, kita meracuni sumber daya terpenting yang kita butuhkan dalam pertanian – tanah dan air kita. Kita tidak hanya kekurangan air, tapi air yang tersisa sedikit itu pun teracuni dengan bahan-bahan kimia yang kita masukkan ke dalam sistem perairan. Dan dengan melakukan itu, kita telah membahayakan generasi mendatang kita, jika mereka selamat dari perubahan iklim ini. Kita telah membahayakan generasi mendatang kita karena perubahan iklim dan jika mereka selamat dari perubahan iklim, kita juga masih harus berurusan dengan sumber daya yang teracuni ini.

Jadi, yang terjadi adalah: tak seorang pun yang pernah menghitung, tak satu pun ahli ekonomi di dunia ini yang memberitahukan kita tentang berapa banyak uang yang kita gunakan atau berapa besar kerugian dari orang-orang yang keracunan akibat pestisida. Ini adalah contoh dari apa yang terjadi terhadap para petani kita saat mereka keracunan pestisida. Dan sisa racun itu bahkan berada dalam susu ibu, ini menurut hasil penelitian di sini di Indonesia, bukannya di tempat lain. Ini adalah rincian dari hasil yang kami dapatkan. Setidaknya ada 14 juta orang petani yang kami ketahui terkena racun, namun potensi sebenarnya adalah sekitar 40 juta orang petani.

Dan kasus ini juga telah ditemukan di Jawa Tengah, para petani wanita juga yang cenderung kena, 79% petani wanita lebih cenderung terkena racun, mereka mengalami keguguran akibat racun-racun itu. Jadi, seperti yang saya katakan, kita juga membahayakan anak-anak kita dalam proses itu.

Nah, ketika kami berbicara kepada pemerintah dan para ilmuwan yang membuat pestisida ini, mereka berkata, “Baiklah, tapi kami perlu memproduksi lebih banyak lagi agar dapat memberi makan orang-orang.” Pertanyaan terbesar adalah: Mengapa orang-orang masih kelaparan? Saya melihat di video, ada 800 juta orang kelaparan. Rekaman ini dibuat lebih banyak di Asia. Dan dari 800 juta orang itu, 500 juta orangnya ada di Asia, di benua tempat kita tinggal. Ini adalah orang-orang yang kelaparan. Dan saat Anda melihat siapakah orang-orang kelaparan itu, Anda akan terkejut bahwa mereka adalah para petani yang menanam makanan kita dan menjadi kelaparan.

Dapat Anda lihat logika macam apa yang dijalankan di sistem ekonomi kita? Jadi, 400 juta keluarga petani sebenarnya kelaparan meskipun semua iklan tentang pupuk kimia dan pestisida kimia sering berkata bahwa itu akan memberikan Anda kesejahteraan. Jika mereka sehat, lalu bagaimana Anda menjawab statistik tadi? Jadi, sebenarnya orang-orang yang menanam makanan yang kita makan di kota-kota, mereka mengalami kelaparan. Mohon, ini diingat karena ini berkaitan dengan cara kita memperlakukan petani kita. Dan karena ketidakadilan ini, seluruh sistem modern ini sebenarnya hanya bermanfaat kepada pertanian besar dan bukan kepada pertanian kecil. Dan karena ketidakadilan ini, petani-petani kecil ini dilanda hutang. Dan inilah yang sebenarnya terjadi.

Jadi, kita memiliki lebih banyak produksi tapi lebih sedikit kesejahteraan. Dan sekarang, solusinya cukup sederhana. Seperti solusi lainnya - yaitu apakah kita ingin melakukannya atau tidak - dan itu adalah pertanian organik. Jadi, apakah pertanian organik itu? Banyak orang berpikir bahwa pertanian organik yaitu hanya dengan tidak memakai bahan kimia, tapi sebenarnya lebih dari itu. Kita tidak memakai bahan kimia, kita tidak memakai organisme yang direkayasa secara genetik dan yang terutama kita memakai sumber daya lokal - baik itu benih maupun pupuk non-kimia. Yang terpenting adalah ini berkelanjutan dengan kata lain Anda tidak membuat pencemaran dan Anda tidak menggunakan sumber daya yang tidak diperlukan.

Jadi, ini berlangsung hingga ke masa depan. Itulah sebabnya kami menyebut ini “pertanian organik berkelanjutan”. Sebenarnya ini istilah yang lebih tepat. Dan hal yang terpenting adalah dapat memberikan kesejahteraan bagi para petani. Ingatkah ketika kita berbicara tentang petani yang keadaannya tidak sejahtera tadi, dan petani itu menjadi mandiri dalam hal input produksi? Jadi, ketika kita melihat pertanian organik, kita akan melihat itu sebagai sesuatu yang holistik, tidak hanya mengganti agro-kimia dengan non- kimia saja. Ini juga sesuatu tentang bagaimana cara kita membuat petani sejahtera dan bagaimana kita memastikan agar konsumen mendapat makanan sehat dengan harga yang terjangkau. Kita semua ingin makanan yang terjangkau, tapi kita juga tidak ingin membuat para petani menjadi miskin bukan? Jadi saya akan jelaskan pada Anda tentang beberapa definisi.

Nah, apa dan bagaimanakah pertanian organik itu? Kita sekarang sedang membicarakan perubahan iklim dan 18% emisi dari gas rumah kaca di seluruh dunia - di seluruh dunia – sebenarnya sekitar 18-20% berasal dari peternakan. Dan itulah industrilisasi peternakan, seluruh jumlah itu dari industri daging. Jadi, benar sekali bila dikatakan, jika Anda mengubah pola makan, Anda juga harus mengubah industrialisasi peternakan, sehingga Anda benar-benar telah melakukan banyak mitigasi dan adaptasi untuk perubahan iklim. Dan itu akan membuat suatu proses yang aman dan sehat; yaitu mengurangi racun dalam lingkungan. Tentu saja, kami berharap itu tidak hanya mengurangi tapi menghilangkan racun secara total. Kami berharap dapat melakukan itu. Dan harap pertimbangkan bahwa kita juga perlu meningkatkan pendapatan petani. Begitulah cara kita menyelesaikannya.

Mengenai kesehatan, karena berkurangnya racun atau setidaknya di tempat-tempat dimana bahan kimia tidak merembes, Anda benar-benar akan memiliki makanan yang sama sekali tanpa zat kimia. Dan kita akan memiliki makanan yang aman. Tapi yang terpenting adalah kita memiliki lebih banyak makanan bergizi. Ini telah terbukti di berbagai jurnal ilmiah bahwa makanan organik memiliki lebih banyak gizi, karena tidak menyimpan terlalu banyak air. Jika Anda menyimpan pangan organik selama lebih dari 1 minggu, ia masih akan tetap segar dibanding dengan pangan hasil metode pertanian konvensional.

Dan selain itu, Anda juga memiliki satwa liar yang lebih sehat. Di Eropa dan di AS sekarang orang-orang mengalami kesulitan karena banyak sayuran dan buah-buahan tidak berkembang dengan baik karena mereka telah kehilangan serangga yang semestinya melakukan penyerbukan. Mengapa mereka kehilangan serangga ini? Karena mereka sudah menyemprot pestisida di mana-mana. Saya akan beritau contohnya, pohon durian "Jika tidak ada kelelawar, maka tidak ada durian".

Jadi, jika kita tidak memiliki kelelawar, durian kita tidak akan yang berbuah. Tetapi jika Anda semprot pestisida, maka kelelawar juga akan teracuni, sehingga Anda tidak akan mendapat panen durian. Dan ini sangat berbahaya. Kecuali bila Anda sendiri yang melakukannya; Anda yang meletakkan serbuk sari ke bunga durian. Istilahnya, dikawinkan secara manual baru terjadi penyerbukan. Tapi jika tidak, kita memerlukan kelelawar.

Inilah yang dikatakan oleh salah seorang petani yang telah beralih ke pertanian organik. Ia berkata bahwa mereka sekarang sudah tahu bahwa kita membutuhkan makanan yang sehat dan saat mereka memproduksi makanan yang sehat, mereka sebagai petani juga ikut sehat.

Orang-orang selalu berkata pada saya, "Apakah Anda benar-benar dapat hidup dengan pertanian organik? Apakah negara Indonesia dapat bertahan dengan pertanian organik?" Dan kami melihat bahwa peluangnya - ya, kita bisa, asalkan kita melakukannya dengan benar. Dan yang Anda lihat ini adalah analisa dari Afrika - ada peningkatan produktivitas sebesar 116%. Tapi juga sudah ada penelitian di seluruh dunia bahwa ada sekitar lebih dari 20% hasil panen sereal yang kini naik dari 50% hingga 200%. Dan yang ketiga adalah penting. Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, sebenarnya panennya 80% lebih tinggi. Jadi, kami memiliki bukti: asalkan Anda menggunakan teknologi terbaru dan agro-ekosistem serta Anda berikan kebebasan kepada para petani dengan dukungan yang baik. Jadi, bagi kebanyakan Anda yang datang dari kalangan pemerintah, dukungan kebijakan Anda sangat diperlukan.

Jadi, saya akan beritahkuan Anda contoh dari apa yang disebut Sistem Intensifikasi Padi. Ini memakai lebih sedikit air, berbasis organik, dan hanya menggunakan bahan lokal. Dan jika kita melakukan ini, kita benar-benar akan menghemat air sebesar 46%, kita juga tidak perlu membuka lebih banyak lahan untuk menanam padi. Dan, hanya dengan lebih sedikit lahan tapi berproduksi lebih banyak.

Ini bermanfaat bagi lingkungan. Kita dapat melestarikan keaneka ragaman hayati dan satwa liar. Salah satu hal yang mengejutkan saya adalah ketika saya melihat sepiring buah-buahan, tentu saja itu adalah buah-buahan impor. Banyak dari kita telah kehilangan selera terhadap berbagai macam buah-buahan lokal yang kita miliki, karena cara kita untuk menghasilkan makanan itu adalah secara monokultur, dimana ini memakai bahan-bahan kimia. Jadi, ketika kita kembali ke pertanian organik, kita juga dapat menciptakan bibit tanaman lain yang lebih besar. Saya sudah melihatnya di Bali ketika kami memberitahukan petani untuk kembali ke metode pertanian organik – mempertahankan bibit lama. Mereka mulai mengumpulkan bibit-bibit lama. Dan bibit-bibit ini sebenarnya dapat beradaptasi dengan perubahan iklim. Air yang mereka gunakan lebih sedikit dan lain sebaginya. Anda tak perlu melekukan eksperimen yang besar di lab, Anda dapat bertanya pada para petani dan mereka akan memberitahu Anda bibit mana yang siap dipakai.

Ini adalah studi lainnya di Filipina. Dan yang ingin kami sampaikan adalah ini tidak hanya baik dalam pendapatan, tapi sebenarnya petani akan lebih terorganisir dan menjadi lebih mandiri. Karenanya, saya menyebut ini “kesejahteraan”. Ini tidak hanya soal makanan saja, tapi soal keyakinan bahwa Anda berada pada arah yang benar dalam kehidupan. Dan menurut saya itu penting.

Oke, jadi maksud saya adalah kita, selain harus memastikan bahwa tanah itu sehat, kita juga perlu memastikan bahwa penghasil makanan tersebut ada dalam kesejahteraan, dimana ini dapat menciptakan kesejahteraan bagi kita. Dan kesejahteraan itu didasarkan dari pertanian organik lokal, sistem pengetahuan, bibit tanaman, dan makanan lokal. Kita sudah melupakan ini semua. Ketika ini kita kaitkan dengan perubahan iklim, saat Anda beralih ke organik, Anda sebenarnya sudah mengurangi banyak emisi. Kita memakan buah yang ditanam di daerah kita bukannya membeli buah impor, misalnya. Ini sangat penting.

Dan sehubungan dengan tema seminar hari ini, karena sudah menjadi vegetarian selama 20 tahun, saya dapat lebih mudah mengkaitkannya dengan tema ini – vegan dan organik. Jika Anda makan lebih sedikit daging, Anda sebenarnya sudah mengurangi banyak emisi. Jika kita makan lebih sedikit daging dan berorganik, emisinya akan semakin berkurang. Jika kita makan lebih sedikit daging, berorganik, dan lokal, kita bahkan mengurangi lebih banyak emisi lagi. Dan ini adalah solusi yang dapat kita lakukan secara tingkat individu, yaitu Anda tidak harus menunggu para ahli atau pemerintah untuk melakukan tindakan. Itulah pilihannya. Kita dapat membuat pilihan ini. Dan saya kira seminar ini sangat penting untuk mengajarkan kita tentang hal itu. Anda dapat membuat pilihan itu. Karena 80% emisi dari hasil industri pertanian sebenarnya untuk memproduksi daging. Dan salah satu alasan kenapa saya bervegetarian adalah karena adanya ketidakadilan dimana hewan-hewan diberi makan dengan biji-bijian yang seharusnya diberikan kepada manusia.

Jadi, Anda sebenarnya telah merampas hak orang lain jika Anda makan daging, yaitu merampas hak orang-orang yang kelaparan atas biji-bijian mereka. Dan saya kira itu adalah masalah serius yang harus kita selesaikan secara etis dalam kehidupan pribadi kita. Jadi sekarang, inilah visi kita. Kita sudah melihat presentasi dari Ibu Amanda tentang perubahan iklim, seberapa kritisnya itu, dan apakah kita ingin melihat anak-anak kita seperti ini? Menjadi pengungsi di tahun 2050? Sekarang semua pakar iklim memprediksikan 2050. Ataukah kita ingin mereka melihat ini?

Visi ini adalah pilihan Anda. Saya telah membuat pilihan, saya ingin melihat anak ini tumbuh dengan cara organik. Jadi, tentukan pilihan Anda. Terima kasih banyak.

PEMBAWA ACARA: Terima kasih, Ibu Hira Jamtani, karena telah berbagi dengan kami wawasan Anda yang berharga. Hadirin, kami merasa gembira dan terhormat karena Anda telah menyisihkan waktu Anda yang berharga dan bergabung bersama kami hari ini untuk mengetahui lebih jauh tentang ancaman, penyebab, dan solusi paling efektif untuk mengekang perubahan iklim. Seperti yang sudah kita dengar, pola makan vegan organik dapat memperbaiki hidup kita dalam ekologi dan belas kasih

1 komentar:

SYNN mengatakan...

bagusss..

Posting Komentar


ShoutMix chat widget