Semakin sebuah negara berkembang, semakin banyak daging yang dikonsumsi penduduknya. Bagaimana mungkin permintaan dunia yang terus tumbuh dapat dipenuhi dengan berkonsentrasi pada peternakan sapi?Lebih cepat dan cepat. Seperti siklus hidup dari ternak, yang mungkin tak pernah di padang rumput, memproduksi daging lebih cepat dari metabolisme hewan itu sendiri. Dalam lahan pangan yang luas, tanah diinjak-injak oleh jutaan ternak, tak satupun rumput yang tumbuh. Armada truk-truk dari setiap sudut negara membawa berton-ton gandum, kedelai, dan biji-bijian yang kaya protein hanya untuk dijadikan berton-ton daging. Hasilnya adalah butuh 100 liter air untuk memproduksi satu kilogram kentang, 4.000 liter untuk satu kilogram beras, dan 13.000 liter untuk satu kilogram daging sapi. Tidak disebutkan minyak yang dihabiskan untuk proses produksi dan transportasi.
Peternakan kita telah menjadi peternakan bertenaga minyak. Memberi makan dua kali lipat manusia di Bumi, tapi telah menggantikan keanekaragaman dengan standardisasi.
Ini telah menawarkan kenyamanan bagi kita yang hanya bisa kita mimpikan, tapi membuat gaya hidup kita bergantung pada minyak. Ini adalah pengukuran waktu yang baru. Jam dunia kita sekarang berdetak sesuai ritme dari mesin yang tak kenal lelah yang mengetuk-mengetuk dalam kantung sinar matahari. Keseluruhan planet ini penuh perhatian pada metronom-metronom berikut dari harapan dan ilusi. Harapan dan ilusi yang sama yang berkembang untuk kebutuhan kita, nafsu tak terpuaskan yang meningkat, dan pemborosan. Kita tahu bahwa akhir dari minyak murah sudah dekat, tapi kita menolak percaya.
Rabu, April 28, 2010
Akhir dari minyak murah sudah dekat
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar